• PPMA SE-INDONESIA
  • PERHIMPUNAN PEMANGKU MAKAM AULIYA (PPMA)
    SE-INDONESIA
  • ppma.indonesia.kudus@gmail.com
  • +628 12 12 12 1992
  • Pencarian
SAMBUTAN KETUA

Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA) lahir pada 25 September 2003 di pelataran Masjid Agung Demak. Organisasi ini menghimpun para pemangku makam auliya se-Indonesia dalam satu barisan khidmah: merawat makam, menjaga tradisi ziarah, dan menghidupkan kembali energi spiritual warisan auliya.

Kini, PPMA berkembang menjadi organisasi nasional yang meneguhkan diri sebagai gerakan tata nilai dan energi peradaban—bukan sekadar penjaga makam, melainkan penjaga bara auliya’ yang menyalakan suluh peradaban bangsa.

PPMA melestarikan warisan auliya’ yang kita pahami sebagai sumber energi peradaban:

  • Tangible Heritage (Kasat Mata): situs, makam, manuskrip, pusaka, dan tradisi.
  • Intangible Heritage (Tak Kasat Mata): ilmu, akhlak, doa, adab, dan nilai dakwah.

Dua warisan ini bukan hanya untuk dikenang, tetapi dihidupkan kembali sebagai tata nilai dan energi yang membimbing umat lintas generasi.

 

PPMA menjalankan khidmah melalui sembilan bidang, yang dapat dirangkum menjadi lima fokus utama:

  1. Merawat makam dan pusaka auliya sebagai wujud penghormatan dan pelestarian energi spiritual.
  2. Menata ziarah yang beradab dan edukatif agar menjadi pengalaman ruhani yang mendalam.
  3. Menghidupkan tradisi, seni, dan diplomasi budaya sebagai media dakwah dan identitas bangsa.
  4. Mengembangkan literasi, riset, pendidikan, dan kaderisasi untuk generasi penerus.
  5. Memperkuat jejaring, kemandirian, dan perlindungan hukum demi keberlanjutan organisasi dan kesejahteraan umat.

PPMA berjalan dengan 5 (lima) nilai dasar yaitu 

  1. Khidmah (خدمة) : pengabdian tulus. 
  2. Ukhuwah (أخوة) : persaudaraan. 
  3. Ḥirāsah wa Iḥyā’ (حراسة واحياء) : pelestarian dan penghidupan. 
  4. Wasathiyyah (وسطية) : moderasi. 
  5. Waṭhaniyyah (وطنية) : kebangsaan.

 

Akhir Kata, PPMA bukan hanya organisasi pengelola makam, tetapi penjaga bara auliya’ yang menyalakan suluh peradaban bangsa.

Dari makam ke masyarakat, dari tradisi ke peradaban, PPMA berikhtiar memastikan warisan auliya tetap hidup, lestari, dan menjadi energi ruhani yang membimbing bangsa menuju masa depan.

Baca Juga
Ajaran Sunan Muria Pagar Mangkuk Jadi Landasan Budaya Jogo Tonggo

Kudus – Tradisi jogo tonggo yang mengakar di masyarakat lereng Muria, Kudus, Jawa Tengah, kembali mendapat perhatian setelah dikaitkan dengan ajaran Sunan Muria, Raden Umar Said

18/11/2025 10:58 - Oleh Ahmad Arinal Haq - Dilihat 18 kali
Haul Sunan Bonang, Wapres Ajak Umat Amalkan Ajaran Wali

 Tuban – Ribuan jamaah memadati kompleks Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dalam rangka Haul Sunan Bonang yang digelar meriah dan khidmat. Acara tahunan in

18/11/2025 11:29 - Oleh Ahmad Arinal Haq - Dilihat 16 kali
Haul Sunan Bonang, Merawat Warisan Wali, Menghidupkan Kebersamaan

Tuban – Udara pagi di kompleks Makam Sunan Bonang, Desa Bonang, Kabupaten Tuban, terasa berbeda. Ribuan peziarah dari berbagai daerah datang berbondong-bondong, membawa doa dan

18/11/2025 11:24 - Oleh Ahmad Arinal Haq - Dilihat 17 kali
Pesan Wapres Ma'ruf Amin untuk Umat pada Haul Sunan Bonang

 Tuban – Ribuan jamaah memadati kompleks Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dalam rangka Haul Sunan Bonang yang digelar khidmat. Acara tahunan ini menjadi m

18/11/2025 11:32 - Oleh Ahmad Arinal Haq - Dilihat 22 kali
Tradisi Jamas Keris di Kudus: Merawat Warisan Leluhur dengan Khidmat

Kudus — Usai melewati Hari Tasyriq, masyarakat Kudus kembali melestarikan tradisi jamas keris, sebuah ritual sakral yang dilaksanakan setiap Senin atau Kamis setelah Hari Tasyri

13/10/2025 14:59 - Oleh Ahmad Arinal Haq - Dilihat 96 kali