SAMBUTAN KETUA
Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA) lahir pada 25 September 2003 di pelataran Masjid Agung Demak. Organisasi ini menghimpun para pemangku makam auliya se-Indonesia dalam satu barisan khidmah: merawat makam, menjaga tradisi ziarah, dan menghidupkan kembali energi spiritual warisan auliya.
Kini, PPMA berkembang menjadi organisasi nasional yang meneguhkan diri sebagai gerakan tata nilai dan energi peradaban—bukan sekadar penjaga makam, melainkan penjaga bara auliya’ yang menyalakan suluh peradaban bangsa.
PPMA melestarikan warisan auliya’ yang kita pahami sebagai sumber energi peradaban:
- Tangible Heritage (Kasat Mata): situs, makam, manuskrip, pusaka, dan tradisi.
- Intangible Heritage (Tak Kasat Mata): ilmu, akhlak, doa, adab, dan nilai dakwah.
Dua warisan ini bukan hanya untuk dikenang, tetapi dihidupkan kembali sebagai tata nilai dan energi yang membimbing umat lintas generasi.
PPMA menjalankan khidmah melalui sembilan bidang, yang dapat dirangkum menjadi lima fokus utama:
- Merawat makam dan pusaka auliya sebagai wujud penghormatan dan pelestarian energi spiritual.
- Menata ziarah yang beradab dan edukatif agar menjadi pengalaman ruhani yang mendalam.
- Menghidupkan tradisi, seni, dan diplomasi budaya sebagai media dakwah dan identitas bangsa.
- Mengembangkan literasi, riset, pendidikan, dan kaderisasi untuk generasi penerus.
- Memperkuat jejaring, kemandirian, dan perlindungan hukum demi keberlanjutan organisasi dan kesejahteraan umat.
PPMA berjalan dengan 5 (lima) nilai dasar yaitu
- Khidmah (خدمة) : pengabdian tulus.
- Ukhuwah (أخوة) : persaudaraan.
- Ḥirāsah wa Iḥyā’ (حراسة واحياء) : pelestarian dan penghidupan.
- Wasathiyyah (وسطية) : moderasi.
- Waṭhaniyyah (وطنية) : kebangsaan.
Akhir Kata, PPMA bukan hanya organisasi pengelola makam, tetapi penjaga bara auliya’ yang menyalakan suluh peradaban bangsa.
Dari makam ke masyarakat, dari tradisi ke peradaban, PPMA berikhtiar memastikan warisan auliya tetap hidup, lestari, dan menjadi energi ruhani yang membimbing bangsa menuju masa depan.
Baca Juga
Tradisi Bubur Suro Sunan Bonang
Tuban – Tradisi memasak dan membagikan Bubur Suro di kompleks Makam Sunan Bonang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, kembali digelar pada bulan Ramadan tahun ini. Tradisi yang sudah b
Ajaran “Moh Limo” Sunan Ampel sebagai Solusi Moral di Tengah Maraknya Judi Online
Surabaya — Ajaran Moh Limo yang diwariskan Sunan Ampel kembali menjadi perhatian publik seiring meningkatnya kasus judi online di berbagai daerah. Ajaran moral tersebut memua
Haul Sunan Bonang, Wapres Ajak Umat Amalkan Ajaran Wali
Tuban – Ribuan jamaah memadati kompleks Makam Sunan Bonang di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, dalam rangka Haul Sunan Bonang yang digelar meriah dan khidmat. Acara tahunan in
Tradisi Jamas Keris di Kudus: Merawat Warisan Leluhur dengan Khidmat
Kudus — Usai melewati Hari Tasyriq, masyarakat Kudus kembali melestarikan tradisi jamas keris, sebuah ritual sakral yang dilaksanakan setiap Senin atau Kamis setelah Hari Tasyri
Puncak Tradisi Grebeg Besar Demak 1447 H, Penjamasan Pusaka Sunan Kalijaga Jadi Sorotan
Demak – Ribuan warga kembali memadati kompleks Masjid Agung Demak untuk mengikuti puncak tradisi Grebeg Besar tahun 1447 Hijriah. Seperti tahun-tahun sebelumnya, prosesi sakral in