Tradisi Haul Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi

Tuban— Tradisi Haul Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi di Tuban tetap mempertahankan peran sosial dan spiritual yang kuat dalam masyarakat lokal. Acara haul ini digelar secara rutin dan menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus mengenang jasa seorang tokoh ulama besar. 

Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi dikenal sebagai ulama penyebar Islam di pesisir utara Pulau Jawa, khususnya di Desa Gesikharjo, Kecamatan Palang. Ia diyakini sebagai ayah dari Sunan Ampel, sehingga memiliki posisi penting dalam sejarah dakwah Islam di Jawa. 

Menurut sumber dari SuaraIslam, haul berfungsi sebagai sarana kebaktian dan penghormatan terhadap leluhur, sekaligus menjaga nilai persatuan umat Islam.  Selama haul, masyarakat melakukan tahlil, maulid, doa bersama, serta menyelenggarakan sedekah. 

Dari sisi spiritual, haul dianggap sebagai kesempatan untuk meneladani kehidupan dan amal saleh Syekh Ibrahim. Umat juga memohon berkah melalui wasilah (perantara) beliau, sekaligus mengingat kefanaan hidup dan memperkuat keimanan. 

Secara sosial, peringatan haul ikut memperkuat kohesi komunitas. Tradisi ini menjadi momen pertemuan antar warga dan memperkuat rasa kebersamaan melalui silaturahmi dan kegiatan bersama. 

Kegiatan haul juga memiliki nuansa pendidikan agama. Nilai-nilai ketuhanan diinternalisasi lewat doa, zikir, dan sedekah. Haul juga menjadi pengingat bahwa manusia akan meninggal, mendorong umat untuk selalu meningkatkan ketakwaan dan melakukan amal saleh. 

Selain itu, haul turut melibatkan unsur kebudayaan lokal. Misalnya, dalam rangkaian haul Agung di tahun 2025, digelar pawai ta’aruf dan khitanan massal. Kegiatan massal tersebut menjadi wujud nyata nilai sosial: membantu masyarakat melalui pelayanan khitan gratis, dan mempererat hubungan antar warga.

Pemerintah Tuban juga mendukung tradisi ini. Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono, hadir dalam haul dan meminta restu serta doa dari jemaah agar dapat menjalankan amanahnya.  Selain itu, Kementerian Agama Tuban membuka Festival Al Banjari se–Pulau Jawa dalam rangka haul. 

Secara keseluruhan, tradisi haul Syekh Maulana Ibrahim Asmoroqondi di Tuban bukan hanya ritual keagamaan tetapi juga refleksi nilai-nilai sosial dan spiritual. Acara ini memperkuat ikatan komunitas, menghormati warisan sejarah Islam, dan menanamkan teladan moral dari masa lampau yang relevan hingga kini.