Haul Sunan Bonang, Merawat Warisan Wali, Menghidupkan Kebersamaan

Tuban – Udara pagi di kompleks Makam Sunan Bonang, Desa Bonang, Kabupaten Tuban, terasa berbeda. Ribuan peziarah dari berbagai daerah datang berbondong-bondong, membawa doa dan harapan. Mereka berkumpul untuk mengikuti Haul Sunan Bonang, sebuah tradisi tahunan yang bukan sekadar ritual, tetapi juga perayaan kebersamaan dan penghormatan kepada salah satu Wali Songo yang berperan besar dalam penyebaran Islam di Jawa.

Suasana khidmat terasa sejak prosesi doa bersama dan tahlil akbar dimulai. Lantunan doa bergema, menyatukan ribuan suara dalam satu ikatan spiritual. Di sela-sela acara, Wakil Presiden Republik Indonesia hadir memberikan pesan penting: umat Islam diajak untuk mengamalkan ajaran para wali, khususnya Sunan Bonang, yang menekankan dakwah melalui budaya, toleransi, dan kebersamaan.

“Wali Songo mengajarkan Islam dengan cara yang damai, penuh kearifan, dan dekat dengan masyarakat. Nilai-nilai itu tetap relevan hingga kini,” ujar Wapres dalam sambutannya. Kehadiran tokoh nasional di tengah masyarakat Tuban menambah makna haul, seakan menegaskan bahwa ajaran para wali adalah fondasi yang harus terus dijaga.

Di luar prosesi keagamaan, suasana haul juga dipenuhi nuansa budaya. Warga setempat menyiapkan hidangan tradisional, pedagang kecil meramaikan area sekitar makam, dan anak-anak berlarian di antara kerumunan. Semua berpadu dalam satu atmosfer yang hangat, mencerminkan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Jawa.

Bagi peziarah, haul bukan hanya kesempatan untuk berdoa, tetapi juga momen untuk merasakan kembali nilai-nilai yang diwariskan Sunan Bonang. Nilai kesederhanaan, kepedulian sosial, dan toleransi menjadi pengingat bahwa ajaran para wali tidak lekang oleh waktu.

Haul Sunan Bonang tahun ini menegaskan bahwa tradisi bukan sekadar warisan masa lalu, melainkan jembatan yang menghubungkan generasi sekarang dengan nilai-nilai spiritual dan budaya yang abadi. Di Tuban, ajaran Sunan Bonang terus hidup, menyatu dalam denyut nadi masyarakat, dan menjadi cahaya yang menuntun di tengah tantangan zaman.