KH Miftachul Akhyar Tegaskan Nilai Persamaan di Masjid Menara Kudus

Kudus — Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, menyampaikan pentingnya nilai-nilai persamaan dalam kehidupan beragama saat memberikan ceramah di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, Jawa Tengah, pada Rabu, 30 Rabi’ul Akhir 1447 H / 22 Oktober 2025.

Dalam kegiatan bertajuk Silaturrahim Rais Aam PBNU di Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, KH Miftachul Akhyar menekankan bahwa masjid adalah tempat yang menjunjung tinggi kesetaraan, tanpa memandang latar belakang, status sosial, maupun jabatan seseorang.

“Di masjid ada persamaan, tidak membedakan, bahkan keberkahan dan saling kontrol serta saling mengkatrol,” ujarnya di hadapan jamaah.

Ia mencontohkan bahwa siapa pun yang datang lebih awal ke masjid, seperti tukang becak atau pedagang kelontong, berhak menempati shaf (barisan) depan. Sementara itu, pejabat atau anggota dewan yang datang belakangan harus berada di barisan belakang. Menurutnya, jabatan tinggi tidak boleh menjadi alasan untuk merebut posisi orang lain di dalam masjid.

Lebih lanjut, KH Miftachul Akhyar menjelaskan konsep “mengkatrol” dalam berjamaah, yakni ketika ada jamaah yang kurang baik dalam shalatnya, maka kualitas ibadah jamaah lain yang lebih baik dapat membantu meningkatkan nilai ibadah tersebut. Ia menyebutkan bahwa seseorang yang shalatnya mungkin tidak diterima jika dilakukan sendiri, masih memiliki kemungkinan diterima jika dilakukan secara berjamaah di masjid.

KH Miftachul Akhyar juga menegaskan bahwa masjid dan pesantren merupakan benteng terakhir dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan moral masyarakat.

Liputan KH. Miftachul Akhyar di Masjid Menara