Silaturahmi PPMA di Pendopo Demak

Demak – Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA) Indonesia menggelar kegiatan silaturahmi di Demak pada Selasa (2/12). Kegiatan ini bertempat di pendopo Kabupaten Demak dalam rangka memperingati Haul Agung Raden Fatah Panotogomo. Acara ini dihadiri oleh perwakilan pemangku makam dari berbagai daerah yang datang untuk mengenang jasa tokoh besar penyebar Islam, raja yang membersamai penyebaran Islam di tanah Jawa tersebut.  

Dalam sambutannya, ketua panitia sekaligus ketua Ta'mir Masjid Agung Demak, Dr. Nur Fauzi berterima kasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan rangkaian acara haul dari pameran keris hingga festival kebudayaan, terutama kepada Pemerintah Kabupaten Demak. Ia menekankan pentingnya menjadikan haul sebagai momentum memperkuat persaudaraan dan menjaga tradisi spiritual yang diwariskan Raden Fatah. Menurutnya, Haul bukan sekadar ritual tahunan tetapi juga momentum agar para penerus Raden Fatah, baik dzuriyah darah atau sultoniyah bersama demi kesejahteraan masyarakat.

Dalam sambutannya, Ketua PPMA, KH. Drs. Zainuri, M.Si menyampaikan pentingnya peran dan niat kita sebagai khodimul Maqom yang bertugas pelestari makam. Praktisnya, pemangku makam hendaknya melestarikan peninggalan yang kasat mata dan tak kasar mata. Ia menambahkan, dalam melestarikan warisan Auliya perlu berpedoman pada al-muhafadhotu ala qodimis Sholih, wal akhdzu bil jadidil ashlah serta dar'ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih. Hal ini bisa, menurutnya, bisa sejalan dengan pemerintah daerah masing-masing seperti yang dicontohkan oleh pemangku makam Raden Fatah. Ia menutup sambutan dengan penegasan bahwa PPMA kini tidak lagi meliputi batas Jawa saja, namun seluruh Indonesia dengan target menjangkau lebih dari 300 makam raja dan Auliya di seluruh Indonesia.

Bupati Demak, ibu Hj. Hesti yang turut hadir juga memberikan sambutan. Baginya, haul Raden Fatah ke-523 ini memiliki banyak dimensi penting yang luas manfaatnya bagi masyarakat dan daerah.

Kegiatan ini ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh KH. Asyiq, sesepuh Masjid Demak. Kemudian dilanjutkan dengan kirab ta'aruf dari pendopo menuju Masjid Agung Demak untuk bersama tahlil dan mendengarkan tausiyah peran Raden Fatah Panotogomo dalam membangun pondasi sosial dan religius masyarakat Demak. Kirab berjalan meriah namun tetap syahdu. Suasana khidmat dan penuh kekeluargaan mewarnai jalan kaki menuju masjid. Pemerintah, ulama pemangku makam dan segenap teknokrat berjalan bersama menggambarkan semangat kebersamaan menyemai nilai-nilai laku Auliya'.