Masjid Sunan Muria Sarat Filosofi
Kudus - Bangunan Masjid Sunan Muria yang berdiri di kawasan Colo, Dawe, Kudus, dikenal sebagai “Masjid di Atas Awan”. Tidak hanya menjadi tempat ibadah, masjid peninggalan Sunan Muria ini menyimpan makna filosofis mendalam yang mencerminkan ajaran Islam sekaligus kearifan lokal masyarakat Muria.
Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur tradisional Jawa, berpadu dengan nuansa Islam. Atapnya berbentuk tumpang tiga, melambangkan iman, Islam, dan ihsan sebagai tiga pilar utama dalam kehidupan beragama. Struktur kayu yang digunakan menunjukkan kesederhanaan sekaligus kekuatan, sejalan dengan ajaran Sunan Muria yang menekankan dakwah melalui pendekatan halus dan membumi.
Selain itu, letak masjid di ketinggian Muria memberi kesan spiritual: semakin tinggi posisi bangunan, semakin dekat manusia dengan Sang Pencipta. Filosofi ini mengajarkan bahwa ibadah bukan hanya ritual, tetapi juga perjalanan batin menuju kedekatan dengan Allah.
Masjid di Atas Awan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial masyarakat Colo. Tradisi seperti Salin Luwur dan Guyang Cekathak kerap berpusat di kawasan ini, memperkuat peran masjid sebagai simbol persatuan dan kebersamaan. Kehadiran peziarah dari berbagai daerah juga menjadikan masjid sebagai ruang silaturahmi lintas budaya.
Warisan Sunan Muria
Sebagai peninggalan Sunan Muria, masjid ini bukan sekadar bangunan fisik, melainkan warisan dakwah yang menekankan kesederhanaan, kedekatan dengan alam, dan kepedulian sosial. Filosofi yang terkandung dalam arsitekturnya menjadi pengingat bahwa ajaran Islam dapat disampaikan melalui simbol-simbol budaya yang akrab dengan masyarakat.
Dengan semakin banyaknya peziarah dan wisatawan yang datang, masyarakat dan pemerintah daerah diharapkan terus menjaga kelestarian masjid ini. Tidak hanya sebagai situs religi, tetapi juga sebagai identitas budaya Kudus yang memperkuat hubungan antara tradisi, spiritualitas, dan kehidupan modern.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Ribuan Jamaah hadiri Puncak Haul Agung Sultan Raden Fattah ke-523 di Demak
Demak — Malam Puncak Haul Agung Sultan Raden Fattah ke-523 di Alun-alun Demak berlangsung khidmat dan dihadiri oleh ribuan jamaah dari berbagai daerah. Acara yang digelar sej
Masyarakat dan Pemerintah Bersama HadiriTahlil dan Ziarah Raden Fattah ke-523
Demak – Usai silaturahmi, rangkaian Haul Agung Raden Fatah Panotogomo bersama Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA) Indonesia dilanjutkan dengan kirab ta'aruf bersama pem
Silaturahmi PPMA di Pendopo Demak
Demak – Perhimpunan Pemangku Makam Auliya (PPMA) Indonesia menggelar kegiatan silaturahmi di Demak pada Selasa (2/12). Kegiatan ini bertempat di pendopo Kabupaten Demak dalam rang
Rayakan Ta'sis Masjid, Pendaftaran Lomba MQK Turats Nusantara Resmi Dibuka
Kudus - Panitia Perayaan ta'sis Masjid Al-aqsha Sunan Kudus resmi membuka pendaftaran peserta Musabaqah Qiroatul Kutub (MQK) Turats Nusantara mulai Selasa (25/11) hingga 31 Dese
Pameran Keris dalam Rangka Haul Raden Fattah dan 20 Tahun Pengakuan UNESCO
Demak - Dalam rangkaian Haul Ageng Raden Fattah, terdapat agenda acara yang menarik, yakni Pameran Keris. Keris yang mana juga termasuk dalam budaya auliya dan raja akan dipamerkan
YM3SK Resmikan Markas Baru Turats Ulama Kudus
Kudus – Pengurus Turats Ulama Kudus (TUKU) resmi meresmikan kantor baru di Omah YM3SK 188, Senin (24/11). Peresmian ini sekaligus menjadi momentum penetapan sejumlah agenda kegiat
Masjid Agung Demak Gelar Haul Agung Raden Patah
Demak — Pemerintah Kabupaten Demak bersama masyarakat dan tokoh agama menggelar rangkaian kegiatan Haul Agung ke-523 Sultan Raden Patah Al Akbar Sayyidin Panotogomo, yang berlangs
Gapuro Limo di Makam Sunan Ampel Jadi Ikon Religi dan Sejarah di Surabaya
Surabaya — Lima gapura paduraksa yang dikenal sebagai Gapuro Limo di komplek Makam Sunan Ampel diduga telah berdiri sejak abad ke-15, menurut sejarawan lokal M. Khoti
Masjid Sunan Ampel di Surabaya: Warisan Arsitektur Jawa Kuno Bernuansa Arab
Surabaya — Masjid Sunan Ampel, salah satu masjid tertua di Surabaya, menampilkan gaya arsitektur unik yang menggabungkan unsur Jawa kuno dan Arab. Masjid ini b
Gamelan Peninggalan Sunan Drajat di Lamongan Dikonservasi
Lamongan - Seperangkat gamelan bersejarah milik Sunan Drajat yang dikenal sebagai Gamelan Singo Mengkok kini sedang menjalani proses konservasi di Museum Sunan Drajat, Lamongan.&nb